Ferdian Dwi Kusuma Ardiansyah

2 Januari 2016 - Kaki gunung Wilis-Nganjuk

ketika ditanya tentang Nganjuk dan Air Terjun, kebanyakan insan pasti akan terbayang Air Terjun Sedudo, ya mungkin itu juga yang kita bayangkan. Tapi taukah bahwa di nganjuk baru-baru ini telah ditemukan 2 Air Terjun baru di kaki gunung wilis, yakni air terjun Watu Lumbung dan air terjun Silo Letter. Dua air terjun ini berada di Ds.Bendolo, Kec.Sawahan, Kab.Nganjuk. Menurut warga sekitar air terjun ini baru ditemukan sekitar bulan Juni 2015, dan baru dibuka untuk umum sekitar 3 bulan yang lalu. Untuk menuju kesana cukup ikuti saja jalanan menuju Air Terjun Sedudo, hanya saja ketika jalanan sudah mulai menanjak itulah saatnya kita untuk lebih waspada mengamati sekitar untuk menemukan traffic light. Saat kita menemukan traffic light itulah saatnya untuk belok kanan kawan, dari sana cukup ikuti jalan yang ada hingga ada semacam pos penjagaan ditengah hutan, setelah itu ada pertigaan kita belok kiri, saat belok kiri itu ternyata ada percabangan jalan ambil yang jalur yang sebelah kanan sekitar 10 Km tibalah kita di Ds. Bendolo lokasi Air Terjun Watu Lumbung dan Silo Letter berada (kalau masih binggung tentang penjelasan saya cukup gunakan GPS (gunakan penduduk sekitar) bukan General Position Satellit bro, Air terjunnya belum ada d GPS.

Dari Ds.Bendolo sebenarnya akses menuju air terjun tersebut dapat dijangkau dengan sepeda motor (disarankan jangan pakai motor bebek ataupun matic), sayangnya sewaktu saya kesana kondisinya pasca hujan deras, jadi warga sekitar menutup lokasi tersebut bagi pengunjung yang menggunakan sepeda motor, namun warga tetap membuka wisata tersebut bagi Adventurer yang mau menuju lokasi dengan jalan kaki, tapi butuh persiapan ya bro. Jangan bondo nekat kayak saya ya, g ada planning g ada persiapan, g ada teman perjalanan (ijenan bro). Lokasinya benar-benar sangat indah kawan, romantis banget kalau untuk orang pacaran. Tapi ingat jangan mengajak pacar kalian yang doyan dandan, sosialita dan sebangsanya (intinya bukan untuk orang-orang yang manja) karena perjalanan dari tempat warga desa menuju ke lokasi jaraknya sekitar 7Km, perjalanan saya jalan kaki membutuhkan waktu sekitar 1 Jam 45 Menit dengan medan yang berbukit-bukit, tanjakan dan turunan yang cukup curam dengan sisi-sisi jalan adalah jurang yang lumayan cukup membuat ngeri kalau terperosok. Sabagai himbauan saja ketika traveller ingin menuju air terjun ini jangan pada saat musim hujan, selain motor yang tidak dapat masuk lokasi air terjun dan mengharuskan kita berjalan kaki kemungkinan kita akan kehujanan ketika tracking seperti yang saya alami. Disarankan untuk memakai sandal atau sepatu tracking ketika berkunjung dimusim hujan karena jalurnya menjadi sangat berbahaya dan sangat licin. Dimana jalur tracking masih didominasi jalur tanah (hanya jalur yang dekat pemukiman penduduk saja yang agak nyaman untuk berjalan karena ada susunan batu-batu kali sepanjang jalur). Alhamdulillah ternyata diperjalanan saya bertemu dengan teman-teman dari nganjuk yang sama-sama ingin melihat keindahan air terjun baru ini.

Setelah setengah perjalanan kita akan dihadapkan dengan persimpangan dua jalur, dimana jalur kiri menuju Air Terjun Watu Lumbung sedangkan jalur kanan menuju Air Terjun Silo Letter. Karena saya yang tanpa persiapan dan tanpa bekal dan sudah ada pada titik puncak rasa lapar maka atas saran teman-teman seperjalanan akhirnya kami memutuskan untuk menuju Air Terjun silo Letter yang menurut mereka jalanannya cukup landai dan tidak terlalu jauh (menurut saya jalanannya masih tetap didominasi dengan tanjakan dan turunan yang jauh lebih curam dari pada awal perjalanan, jaraknya pun masih lumayan jauh juga, karena dasarnya sudah lapar dan lelah saya sempat berhenti beberapa kali dan hampir tidak snaggup untuk melanjutkan perjalanan, untung saja saya tadi bertemu dengan teman seperjalananan yang membantu saya dengan memberikan semangat pada saya, seandainya tadi saya tetap sendirian 85% saya tidak akan melanjutkan perjalanan tersebut). Perjuangan menjelajah hutan pun berlanjut dengan track yang WAW sekali, 100meter dari lokasi air terjun merupakan jalanan dengan tanjakan yang sangat butuh tenaga ekstra, saat itulah stamina saya pun akhirnya sampai di titik kritisnya namun suara gemuruh Air Terjun Silo Letter seakan menjadi power bank bagi semangat saya yang langsung saja berlari menuju air terjun hingga lupa dengan dunia saya melemparkan tas entah kemana demi menuju kolam dibawah air terjun untuk mengembalikan stamina saya (hingga HP dan Headset serta Dompet saya pun ikut berenang dikolam tersebut)

Tibalah saya di air terjun alami Silo Letter
Time to take a picture

Pemandangan dalam perjalanan dan bertemunya dengan teman-teman baru dari Nganjuk